Sunday, March 22, 2015

TAN MALAKA : REVOLUSIONER YANG TERLUPAKAN




Siapakah Tan Malaka?
Bagi yang tidak tahu mungkin akan menghubungkan dengan
Selat Malaka… .
Bagi yang pernah dengar namanya pasti mengira hanya seorang pemberontak… .
Bagi yang baru tahu lebih dalam, dia adalah pahlawan besar dalam sejarah
Indonesia, bahkan Asia Tenggara, bahkan mungkin dunia.

Dia adalah seorang pemikir, ahli strategi, dan revolusioner yang handal. Dan dia bekerja di
bawah tanah, sehingga tak banyak yang tahu siapa dirinya. Bukunya Massa Actie (kalau sekarang di toko buku namanya Aksi Massa), adalah buku pegangan tokoh-tokoh kita, mulai Sukarni, Sayuti Malik, WR. Supratman sampai Sukarno, presiden pertama kita. Dan bukunya yang terkenal yaitu MADILOG (MAterialisme, DIalektika, dan LOGika) dijadikan Lenin, diktator Rusia waktu itu sebagai pegangan. Di Philipina namanya disandingkan dengan pahlawan besar Philipina, Jose Rizal. Namun di Indonesia namanya hanya sayup-sayup terdengar, mungkin karena ”kekuasaan” yang menyebabkan dia tak dikenal.
Lahir di Pandan Gadang, Sumatra Barat. Namun tak ada yang tahu kapan tepatnya dia dilahirkan. Berbekal kepandaiannya dan mempunyai keturunan ningrat, dia pergi ke Harlem, Belanda untuk belajar sebagai guru. Disinilah jiwa revolusinya muncul. Di Harleem dia banyak berdiskusi dengan teman satu kosnya. Selain itu dia juga banyak membaca surat kabar yang progresif. Dari sinilah jiwa revolusinya muncul.
Tan Malaka adalah orang yang tidak mau berkompromi, berbeda dengan Bung Karno. Karena itu dia banyak diburu oleh intelijen Inggris, Belanda, Amerika dan Jepang. Karena itu pula dia hidup berpindah pindah dan mempunyai banyak nama. Dan tak banyak yang tahu bahwa penggagas republik ini adalah Tan Malaka. Dia mengarang buku Naar de Republik Indonesia pada tahun 1925, jauh lebih dulu dari Bung Hatta yang menulis Indonesia Merdeka 1928, maupun Bung Karno dengan bukunya Indonesia Merdeka 1933, bahkan Moh. Yamin menyebutnya sebagai Bapak Republik Indonesia.
Karir politiknya pun sangat bagus. Tan Malaka yang berhaluan sosialis pernah dipilih oleh sosialis internasional sebagai pengawas daerah Asia Tenggara. Dan Tan Malaka pula yang banyak bermusuhan dengan orang-orang kiri dimana dia menginginkan aliansi antara Komunis dan Islam.
Dan satu lagi, ternyata dia terlibat dalam saat-sat penting kemerdekaan Indonesia. Sukarni mungkin tidak akan memaksa Bung Karno untuk melakukan proklamasi jika tidak ada andil dari Tan Malaka. Dan dia juga turut andil dalam menggerakkan massa di Lapangan Ikada, dimana itu adalah saat-saat pertama rakyat Republik Indonesia langsung berhadap-hadapan dengan tentara Jepang. Dan Bung Karno pernah berkata, kalau nanti Sukarno-Hatta ditangkap maka Tan Malaka yang akan menjadi penerusnya. Namun sejarah tidak berkata demikian, karena banyak intrik politik maka namanya pun terlupakan.
”BERGELAP-GELAPLAH DALAM TERANG DAN BERTERANG – TERANGLAH DALAM GELAP”

 Bergelap-gelaplah Dalam Terang, Berterang-teranglah Dalam Gelap !

No comments:

Post a Comment